Sebuah survei mengungkapkan bahwa desakan untuk senantiasa menjadi ibu yang terlihat sempurna membuat setengah dari ibu-ibu dipaksa untuk berbohong tentang kemahiran mengasuh untuk membuatnya tampak seperti orang tua yang lebih baik dari pada sesama temannya.
Menurut situs parenting BabyCentre, mengungkapkan bahwa 53 persen dari para ibu mengarang cerita tentang perannya sebagai orang tua dan pengalamannya dari pada mengakui kepada orang lain bahwa ia tidak selalu melakukan apa yang dianggap hal yang benar olehnya.
BabyCentre mengajak bicara 1.000 orang ibu di Inggris untuk melakukan survei "Secret Life" terhadap para ibu untuk menghilangkan prasangka atas mitos tentang pengasuhan anak di dunia nyata.
Sebanyak 32 persen ibu mengaku tidak jujur ketika berbicara dengan bidan atau petugas kesehatan. Dan hampir 71 persen mengaku berbohong kepada anaknya untuk membuat hari-harinya jauh lebih mudah.
Para ibu juga berat hati mengaku mengganti cerita pengantar tidur dengan acara di televisi, sementara seperlima dari keluarga mengatakan bahwa sesekali, makan malam yang sehat digantikan oleh cokelat dan permen.
Sasha Miller, International Managing Editor untuk situs BabyCentre percaya bahwa tekanan cukup besar yang terjadi pada seorang ibu mencegah dirinya dari perkataan yang jujur tentang tantangan untuk memegang segala sesuatu secara bersama-sama.
"Parenting adalah pekerjaan yang cukup sulit. Kita semua melewati perjuangan dari waktu ke waktu. Saya tidak pernah berpikir seorang ibu harus merasa buruk untuk mengakui soal jalan pintas yang dipilih olehnya," kata Sasha Miller seperti dilansir Times of India, Senin (4/2/2013)
"Di dalam komunitas kami di BabyCentre seorang ibu selalu mengaku kurang sempurna. Dan mereka menemukan bahwa ketika mereka melakukannya, mereka mendapatkan paduan dari ibu lainnya," tambahnya.